Sejarah Islam di Nusantara dalam Buku Ajar Siswa

Islam di Nusantara

Modernis.co, Malang – Dalam pembahasan buku Sejarah Kebudayaan Islam kelas XII kurikulum 2013 terbitan KEMENAG membahas banyak hal tentang dunia ke Islaman khususnya dalam aspek sejarah. Dari buku itulah kita dapat mengetahui informasi-informasi bagaimana Islam bisa masuk di Nusantara dan membuat peradaban yang mengagumkan.

Sejarah tentang masuknya Islam di bumi Nusantara memang menarik, karena terdapat banyak teori-teori yang menjelaskannya. Materi yang disajikan dalam buku paket SKI kelas XII ini memberi banyak informasi untuk dikaji lebih mendalam supaya mendapatkan pengetahuan yang utuh.

Tentang Islam Nusantara atau saya menyebutnya Islam di Nusantara, sering muncul upaya mendefinisikan identitas Islam di Nusantara sebagai lawan dari Islam Arab. Islam di Nusantara adalah Islam yang telah mengalami “pribumisasi” sehingga sesuai dengan kepribadian dan jati diri bangsa Indonesia. Karakter yang sering disematkan kepada Islam di Nusantara adalah ramah, anti-kekerasan, toleran, menghargai tradisi, dan menghargai kebangsaan.

Penyebaran Islam di Nusantara tidak terlepas dari peran para pedagang yang datang ke Nusantara. Pedagang-pedagang tersebut berasal dari berbagai negara, seperti Arab, Mesir, Persia (Iran), dan Gujarat (India). Kerajaan Islam pertama di Nusantara adalah Samudera Pasai yang berada di Pulau Sumatera. Para pedagang tersebut selain berdagang juga memperkenalkan dan menyebarkan agama Islam. Bahkan terjadi pernikahan antara pedagang dengan wanita pribumi.

Adanya perkawinan membuat perkembangan Islam cepat dan ke berbagai wilayah, salah satunya di Pulau Jawa. Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), penyebaran Islam di Pulau Jawa dilakukan oleh wali songo. Wali songo atau sembilan wali dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah jawa pada abad ke-14. Mereka tinggal di tiga wilayah penting pantai utara jawa, yaitu Surabaya, Gresik dan Lamongan di Jawa Timur, Demak, Kudus, Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat.

Wali sanga adalah kelompok syiar dakwah Islam yang sering disebut waliyullah’wakil Allah’. Para wali ini juga diberikan gelar “sunan”. Sunan berasal dari kata Susuhunan yang artinya “yang dijunjung tinggi” atau panutan masyarakat setempat. Mereka menyebarkan Islam dengan berbagai cara, seperti lewat kebudayaan maupun pendidikan. Contohnya sunan Gunung Kali Jaga, beliau menyebarkan Islam dan menanamkan nilai-nilai Islam melalui perwayangan.

Wali Songo merupakan penyebar agama Islam di tanah Jawa. Secara harfiah “wali” diartikan wakil, sedangkan “songo” dalam bahasa Jawa artinya sembilan. Mereka melakukan dakwah ke masyarakat di tanah Jawa dengan cara yang berbeda-beda dan tersebar diberbagai daerah.

Dalam buku SKI kelas XII memberikan penjelasan kepada kita akan pentingnya seorang ulama dalam kehidupan beragama dan bernegara. Para sunan di pesisir utara Jawa juga memiliki pengaruh di tempat lain di Nusantara dalam penyebaran Islam. Tempat yang menjadi pusat-pusat perdagangan semakin mendekatkan berbagai kawasan Islam, termasuk bandar-bandar seperti Gowa (Makassar).

Dalam buku paket SKI tersebut juga menjelaskan bahwa wali songo berhasil menjelaskan apa itu Islam dan seluk beluknya dengan perangkat-perangkat budaya yang ada dan dapat dihayati oleh masyarakat. Islam dibumikan dengan damai, sehingga masyarakat menerimanya dengan suka cita. Selain itu penjelasan mengenai Islam dikemas secara sederhana yang dikaitkan dengan pemahaman masyarakat sekitar pada masa itu.

 Hal penting yang perlu dicatat dalam sukses dakwah Wali Songo adalah corak sufistik dalam ajaran-ajaran mereka. Ajaran sufi lebih terbuka, luwes dan adaptif dalam menyikapi keberadaan ajaran di luar Islam. Dakwah kultural semacam itu terbukti efektif untuk berdakwah. Hendaknya cara berdakwah yang dilakukan oleh para wali songo bisa ditiru oleh masyarakat sekarang.

Bahwa berdakwah harus dengan perjuangan dan kesabaran yang luar biasa. Hasil dari dakwah yang dilakukan para wali songo terbilang sangat sukses. Terbukti dengan banyaknya masyarakat nusantara yang beragama Islam.

Oleh : Checen Hidayatullah (Mahasiswa Pendidikan Agama Islam UMM)

editor
editor

salam hangat

Related posts

Leave a Comment